Katanya Teman Sekelas

Teman sekelas di bangku kuliah
Sumber: idntimes.com

Teman sekelas dapat dikatakan teman yang paling sering ditemui saat pembelajaran, baik di SD, SMP, SMA atau bangku kuliah. Kali ini penulis akan membahas teman sekelas di bangku perkuliahan. Menurut pengalaman penulis, setidaknya ada kurang lebih 30 mahasiswa dalam satu kelas, tentunya di kelas penulis. Mereka mungkin menganggap satu sama lain sebagai keluarga atau rival. Tapi hal ini tidak menjadikan keharmonisan antar mahasiswa menurun. Meskipun demikian, nyatanya dalam sebuah kelas akan muncul kelompok-kelompok kecil. Sebenarnya hal ini bukan masalah jika setiap kelompok menyadari mereka mempunyai teman sekelas lain di kelas tersebut.

Tanpa sadar kelompok tertentu meninggalkan teman sekelas yang lain
Sumber: ef.co.id 

Tapi sepertinya kelompok-kelompok ini tidak demikian, apalagi terkait hang out atau mengunjungi kediaman dosen atau teman sekelas lain yang mereka sukai ketika lebaran. Mungkin, memang ada beberapa anak yang terlalu menyebalkan, seperti penulis misalnya untuk diajak keluar besama-sama. Tapi apakah begitu sulit mengirim pesan melalui via online di grub-grub kelas, seperti, “Hai, hari ini ayo kita keluar bareng untuk berkunjung ke rumah dosen dan teman-teman yang lain.” Padahal penulis pernah menanyakan mengenai agenda ini di awal-awal lebaran dan respon mereka cenderung acuh. Tada! Tiba-tiba gambar-gambar keseruan mereka tempampang di story whatsapp atau instagram. Katanya teman sekelas, namun sepertinya penulis keliru memaknai teman sekelas sebagai keluarga. Tapi, penulis percaya teman-teman penulis tidak akan meninggalkan teman sekelas yang lain. Sebenarnya tidak masalah jika agenda-agenda semacam itu dilakukan secara mendadak, namun yang rasanya memberatkan perasaan penulis adalah jika agenda tersebut adalah agenda yang direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, misalnya ke rumah dosen. Atau mungkin hanya penulis saja yang terlalu berlebihan, Busukers.

Teknologi memudahkan komunikasi
Sumber: teknologi.id

Di grub whatsapp lain, agenda semacam ini dibicarakan secara terang-terangan. Terkait waktu, siapa saja yang berkenan untuk berpartisipasi dan apa yang akan dilakukan. Sayangnya grub whatsapp ini berisi orang-orang yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa, bukan teman sekelas yang seperti penulis harapkan. Orang-orang yang intensitasnya lebih jarang penulis temui, yang mempelajari berbagai disiplin ilmu atau cenderung heterogen, baik mengenai keahlian dan usia, lebih menunjukkan rasa kekeluargaan yang tinggi. Hal ini tentunya membuat penulis bahagia dan sedih di waktu bersamaan. Penulis yang mungkin bukan siapa-siapa di antara teman sekelas di bangku kuliah dan penulis yang menjadi siapa di antara teman-teman unit kegiatan mahasiswa. Tentunya tidak semua teman sekelas bersikap demikian, masih ada teman sekelas lain yang menganggap satu sama lain sebagai keluarga. Memangnya menurut Busukers, apa sih makna teman sekelas itu?

Posting Komentar

0 Komentar