Hanya "Sampah" yang Jatuh Dua Kali di Lubang yang Sama

Sampah
Sumber: thegolbalsla.com

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, sampah adalah barang atau
benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya. Pada prinsipnya, setiap
manusia selalu menghasilkan sampah yang dikeluarkan oleh sistem eksresi. KBBI daring
menjelaskan ekskresi adalah pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Jika tren style nol sampah atau zero waste mulai
populer di kalangan milenial, secara tidak langsung penanaman asumsi bahwa manusia tidak menghasilkan sampah sangat keliru.

Zero waste
Sumber: ilsr.org

Sepeti dilansir radarhijau.com, zero waste adalah suatu tindakan atau kebiasaan
seseorang bersikap ramah lingkungan dengan cara selalu menghindari segala sesuatu
yang menimbulkan sampah atau limbah. Sampah di sini adalah sesuatu yang makro,
bukan hasil metabolisme manusia pada khususnya. Zero waste dapat dikatakan sebagai
gerakan sederhana, dapat dilakukan melalui 5 R (reuse, recycle, repair, reduce, dan
reject). Sedangkan kesadaran zero waste di antaranya ditumbuhkan melalui penulisan
jurnal sampah yang ditulis di rentang waktu tertentu. Hal ini akan menunjukkan
akumulasi sampah setiap individu.

Keledai
Sumber: suara.com

Satu hal yang menarik ialah sampah selalu berulang, sampah yang sama selalu
muncul berkali-kali meskipun individu bersangkutan tahu bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang salah. Pepatah mengatakan hanya keledai yang jatuh dua kali di tempat yang sama. Sayangnya tampaknya di era milenial pepatah ini harus digeser oleh sampah.
Keledai hanya mamalia dengan inteligence quotient (IQ) di bawah rata-rata mamalia
yang lain, namun manusia adalah Homo sapiens sapiens dengan inteligence quotient (IQ)
rata-rata di atas mamalia manapun.

Sampah selalu muncul berulang kali
Sumber: hallosehat.com

Lantas kenapa manusia tetap menghasilkan sampah yang sama baik berupa
sampah rumah tangga atau yang lain? Jawabannya adalah kebutuhan. Atau lebih tepatnya kebutuhan yang enggan digantikan. Semoga suatu hari bukan “sampah” yang jatuh dua kali di lubang yang sama atau “sampah” yang jatuh berkali-kali di lubang yang sama.
Bukan lagi keledai yang tidak tahu apa-apa tetapi semena-mena diumpamakan sebagai
makhluk paling bodoh, namun bagian terpenting ialah manusia yang rela merenungi
bahwa mereka jauh lebih bodoh, termasuk penulis.

Posting Komentar

0 Komentar