IAIN Tulungagung
Sumber: ngopibareng.id

Kalian tidak perlu masuk ke jurusan Sastra Indonesia untuk menjadi seorang penulis. Nyatanya, tanpa masuk ke jurusan tersebut semua orang dapat menjadi penulis handal. Cukup belajar otodidak atau ikut dalam suatu organisasi atau komunitas menulis baik intra maupun ekstra kampus. Berikut adalah penulis sastra yang berasal dari jurusan selain Sastra Indonesia di IAIN Tulungagung:

Jusuf Fitroh
Sumber: doc. pribadi

Jusuf Fitroh
Seorang penulis dari Jurusan Tadris Matematika yang menggeluti dunia kepenulisan. Telah menerbitkan berbagai buku antologi cerpen bersama dan buku antologi cerpen tunggal berjudul Narasi Lubang Jamban (2017) dan Narasi Keluguan Binatang (2019). Mempunyai situs web yang berisi berbagai ulasan buku-buku secara khusus yakni berjuluk seloki.com. Kariernya dimulai ketika menjadi kru di LPM DIMeNSI hingga menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Online LPM DIMeNSI pada tahun 2018/2019.

Weni Magfi
Sumber: facebook.com/Weni Magfi (Archy)

Weni Magfi
Penulis yang satu ini berasal dari Jurusan Tadris Bahasa Inggris. Berbagai buku antologi bersama telah diterbitkan termasuk buku antologi cerpen tunggal berjudul The Seasons (2016).
Karyanya yang berjudul "Mak Seorang Pembohong" meraih posisi finalis 30 besar LCN Event Hunter Indonesia periode Januari 2019 yang diikuti ribuan peserta dan meraih juara 3 LCN Nasional Indonesiaku dari organisasi @ikutlomba bersama BEM FT UNNES Semarang.

Tacin
Sumber: facebook.com/Tacin (Rizka Umami)

Rizka Hidayatul Umami (Tacin)
Meski belajar di Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir, tidak membuat penulis ini  berhenti menulis. Bergabung sebagai pengasong di sadha.net membuat karya-karyanya kian dikenal publik, memiliki website morfobiru.com, dan berkarier sebagai freelancer (content writer, penulis naskah cerpen dan puisi). Telah menerbitkan buku antologi puisi tunggal berjudul Dongeng Rukmini pada tahun 2017. Pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi LPM DIMeNSI tahun 2017/2018.

Asri S
Sumber: facebook.com/Asri S

Asri S
Menggeluti Jurusan Tadris Biologi namun bercita-cita menjadi penulis. Berbagai antologi cerpen bersama telah diterbitkan. Pada tahun 2017 menerbitkan antologi puisi tunggal berjudul Tiga Dimensi dan sebuah novel berjudul Dukun: Penukar dan Pemegang (2018).

D'Masyt
Sumber: facebook.com/Mashitoh Dewiadja

D'Masyt
Bersamaan dengan belajar di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, penulis yang satu ini telah menulis buku antologi cerpen dengan Okta Lestari berjudul Bersamamu Surga Lebih dekat (2019) dan buku antologi puisi dengan Novi De berjudul Sajak-Sajak yang Tercecer (2019).

Masih ada lusinan penulis sastra lainnya yang belum tertulis di antaranya adalah Isa Asmaul Khusna, Nifa Kurnia, Kowwim Sabil, Natasya Pazha, Ummi Ulfatus S, Any Riany, Fauzi Ridwan, dan penulis-penulis sastra lain yang masih belum diketahui. Selain itu puluhan alumni memiliki berbagai karya di dunia sastra yang tiada kiranya, sebut saja di antara mereka adalah Hari Niskala dan Ilham Mustova. Intinya jurusan tidak menghalangi setiap penulis untuk menulis sastra dan mencapai cita-cita mereka.