Surat terbuka
Sumber: kabarbanyuwangi.info

Jusuf Fitroh menulis sebuah surat terbuka di minggu sebelumnya. Lalu tulisan lain di hari-hari berikutnya. Oleh karena itu saya tau dia baik-baik saja, nyatanya dia menulis walau tak kunjung selesai membaca.

Entah apa yang Jusuf lakukan setelah meraih sebuah gelar berengsek di dunia pendidikan. Mungkin penulis ini mulai putus asa melihat dunia yang berbeda. Saya selalu kesal padanya, sebab penulis ini selalu mengacuhkan apa-apa yang saya katakan saat menjadi seorang mahasiswa. Karena semua telah terjadi, maka lupakan saja, begitu, kau lihat? Namun saya tetap kesal setengah mati dan berniat memasukkannya ke kantong Nephentes raksasa.

Tapi saya terlanjur menyukai tulisan Jusuf yang selalu terlihat unik, berani, menggemaskan, telanjang, dan berwarna-warni -- sial, website lain tidak akan bisa menyamainya, apalagi Busuke yang biasa-biasa saja. Namun, entah kenapa  belakangan ini Jusuf tampak begitu murung, putus asa, dan mengajak seseorang yang tidak berguna seperti saya untuk bunuh diri bersama.

Wahai Lord Agung yang membuat kerajaan di Kantor Jancuks beberapa tahun lalu, kau punya Tuhan dan nama yang tidak kumiliki. Kau mempunyai kemampuan yang tidak bisa kusamai. Lantas apa yang membuatmu begitu putus asa seperti ini?