Sarjana Sumber: hipwee.com |
Seorang penulis berkata, jangan menggantungkan kehidupan pada tulisan atau peserta didik. Keduanya cukup sebagai sarana beribadah melalui ilmu-ilmu yang disebar luaskan. Saya pun mengamininya. Lantas, apa yang sebaiknya saya lakukan? Berjam-jam saya berselancar di media sosial untuk mencari berbagai lowongan pekerjaan. Rasanya tak apa, jika memang harus berbeda dari hal-hal yang dipelajari di bangku kuliah, yang penting bekerja untuk mendapat pundi-pundi rupiah. Mungkin ini yang dirasakan para sarjana babu saat dicekik pengangguran. Tak khayal, ada banyak sarjana babu seolah sengaja dibuat masal.
Segelintir masalah yang membuat sarjana tersungkur menjadi seorang babu ialah tidak adanya rencana di masa depan, termasuk sebuah keahlian istimewa laiknya Moh. Fahrul Rozi untuk menjadi seorang pekerja mandiri -- nyatanya kuliah membuat kita sama dengan yang lain sehingga semua bersaing untuk mendapat posisi yang sama. Saat semua gagal memasuki dunia yang dijarkan di bangku kuliah, mereka akan memasuki dunia lain untuk memperolah suatu pekerjaan. Mereka semua harus memulai dari nol, sesuatu yang asing yang tidak diajarkan di bangku kuliah.
0 Komentar
Tuliskan perasaan kalian disini, Busukers!