Buku Sihir Perempuan Sumber: goodreads.com |
Jangan sekali-kali membaca buku Sihir Perempuan tengah malam. Intan Paramadhita berhasil meramu cerpen-cerpen dalam buku ini secara mengagumkan. Sebelas cerpen berbau horor sukses membawa aura menegangkan, menyentuh, penuh teka-teki, teror, dan kejutan yang akan membuat pembaca berpikir berulang-ulang. Antologi cerpen setebal 158 halaman ini, diterbitkan Gramedia Pustaka Utama di tahun 2017. Sebagian cerpen telah dimuat dalam Kompas dan Koran Tempo.
Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari merupakan salah satu cerpen yang paling berkesan. Berkisah mengenai Sindelarat. Namun, Intan bercerita melalui sudut pandang saudara tiri Sindelarat yang dikenal sebagai tokoh antagonis dalam sejarah. Nyatanya, Intan berhasil melukiskan melalui diksi sederhana atas dasar-dasar perlakukan buruk terhadap Sindelarat. Hasilnya, Sindelarat bukan sebagai tokoh protagonis dalam cerpen ini, bahkan dalam anggapan pembaca yang budiman.
Bukan hanya cerpen Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari, kesepuluh cerpen lainnya ikut menawarkan hal-hal unik yang membuat pembaca mendapat sudut pandang berbeda. Semua cerpen dihiasi dengan sebuah ilustrasi hitam putih yang akan semakin menegaskah bahwa buku ini bergenre horor. Selain itu, banyak adegan sadis yang membumbui cerpen-cerpen dalam Sihir Perempuan. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk orang-orang yang mempunyai penyakit jantung.
1 Komentar
Ulasan di blog ini masih berupa ulasan ringan dan suka-suka agar tak membebani penulis dalam menulis. Jika Yang Mulia Lord menginginkan resensi yang panjang dan serius, silakan klik seloki.com. Resensi di website tersebut akan memberi banyak pengetahuan.
BalasHapusTuliskan perasaan kalian disini, Busukers!