Novel Ilana Tan Sumber: id.carousell.com |
Setiap penulis mempunyai cara berbeda untuk menulis sebuah novel. Biasanya penulis novel akan menulis dengan kerangka karangan, mengingat novel adalah sebuah karya sastra yang mencapai ratusan halaman. Hal ini bertujuan agar jalan cerita tidak terlalu melebar. Selain itu, juga sebagai cara agar tidak berhenti di tengah-tengah akibat writer's block.
Jusuf Fitoh selalu berkata bahwa dia menulis novel tanpa kerangka karangan. Rahmad Jaelani juga mengeluhkan soal kerangka karangan ini. Padahal penulis lain sangat terbantu dengan adanya kerangka karangan, seperti Asri S yang tidak dikenal sama sekali.
Ilana Tan telah menulis sebuah pengantar dalam buku Seasons to Remember. Penulis tetralogi musim ini menegaskan bahwa dia tidak pernah memakai kerangka karangan. "Masing-masing penulis memiliki cara tersendiri dalam menulis. Aku pun begitu. Aku tidak membuat rencana atau kerangka ketika menulis. Satu cerita hanya diawali satu ide sederhana, lalu aku menunggu ide itu berkembang dengan sendirinya. Aku mengamati kemana alur cerita itu mengalir dan menulis mengikuti aliran itu. Aku tidak pernah menyuruh tokoh-tokohku melakukan tindakan tertentu atau mengucapkan kata-kata teetentu. Aku hanya menempatkan mereka dalam suatu keadaan, lalu melihat apa yang mereka lakukan dan apa yang akan mereka katakan. Karena ini kisah mereka, bukan kisahku." Demikian tulis Ilana Tan dalam pengantar tersebut.
Intinya dengan atau tanpa kerangka karangan, seorang penulis sama-sama mempunyai kesempatan untuk menciptakan sebuah alur yang memukau. Ilana Tan dan Jusuf fitroh telah membuktikannya, sedangkan Asri S terus berusaha merangkai cerita di sisi satunya. Jadi, segera temukan cara menulis sesuai karakter kalian sendiri.
1 Komentar
Uhu
BalasHapusTuliskan perasaan kalian disini, Busukers!