Kulit
Sumber: sehatcenter.com

Polaritas terkait dalam perkembangan embrio. Hilangnya polaritas mencirikan kanker epitel. Sedangkan protein polaritas Scrib berfungsi sebagai mediator permeabilitas penghalang epidermal (EPB =  epidermal permeabilitas barrier) akuisisi, morfogenesis tulang, dan penekan tumor selama karsinogenesis kulit. Scrib adalah protein pembentuk kompleks Scribble di sepanjang membran basolateral sel epitel dan terkonsentrasi di persimpangan sel-sel. Dalam kaitan polaritas, kompleks Scribble terlibat dalam transduksi sinyal membangun apikal-basal dan planar polaritas yang berfungsi mengatur proses seluler utama: proliferasi, apoptosis, dan diferensiasi. Akibatnya, hilangnya organisasi epitel/polarisasi menyebabkan penyimpangan morfogenesis embrio dan pembentuk umum kanker epitel.

Scrib adalah gen penting lalat dan mamalia. Selama perkembangan embrio, Scrib diperlukan dalam morfogenesis paru-paru, koklea, dan memediasi morfogenesis epitel. Pembentukan epidermal permeabilitas barrier (EPB) fungsional berperan dalam kelangsungan pasca-natal, mencegah dehidrasi, dan melindungi fisik dari kimia dan kerusakan mekanis. Pembentukan EPB terjadi selama akhir kehamilan di lapisan luar epidermis atau stratum korneum (SC). Jika EPB terganggu menyebabkan penyakit kulit seperti psoriasis dan eksim, serta kematian bayi pra-natal. Polaritas sel yang menyimpang menghalangi beberapa proses yang diperlukan untuk akuisisi EPB. Polaritas utuh diperlukan dalam perakitan EPB, namun sejauh mana keterlibatan dalam akuisisi EPB dan mekanisme molekuler yang terlibat sulit dipahami.

Kulit mamalia dewasa terdiri dari beberapa lapisan keratin, diawali sel epitel skuamosa terpolarisasi. Keratinosit basal berkembang menggantikan keratinosit suprabasal ketika bermigrasi ke permukaan dan terkelupas. Peristiwa yang menyebabkan ketidakseimbangan proses pembaruan keratinosit, diferensiasi dan pematangan mengakibatkan gangguan kulit yaitu eksim, psoriasis, dan kanker kulit.

Penelitian eksplorasi fungsi protein polaritas Scrib selama perkembangan epidermal dilakukan dengan membandingkan permeabilitas pewarna biru toluidin, heterozigot Scrib, dan Scrib KO epidermis embrionik pada E16.5, E17.5, dan E18. Embrio tikus diwarnai alcian biru dan alizarin merah untuk analisis tulang. Sedangkan penentuan fungsi protein polaritas Scrib melalui evaluasi tikus yang mengalami karsinogenesis kulit.
Hasilnya diketahui bahwa Scrib mengganggu pematangan keratinosit selama perkembangan embrio yang menyebabkan pembentukan penghalang epidermis. Analisis tikus transgenik yang kekurangan protein Scrib di epidermis tidak memiliki patologi kulit. Hal ini menunjukkan Scrib normal digunakan dalam homeostasis epidermis. Namun, kehilangan Scrib secara signifikan meningkatkan multiplisitas dan progresi tumor dalam model karsinogenesis epidermal in vivo, yang mendemonstrasikan Scrib sebagai penekan tumor epidermal. Secara mekanis menunjukkan apoptosis adalah efektor kritis protein Scrib yang menekan tumor dan memberi wawasan fungsi protein polaritas selama perbaikan kerusakan DNA. Jadi terdapat bukti genetik antara karsinogenesis kulit dan hilangnya epitel polaritas regulator Scrib yang menunjukkan bahwa Scrib menekan tumor di epitel.