Seni Berteduh Saat Berkendara

Hujan
Sumber: patch.com

Indonesia mempunyai dua musim: kering dan hujan. Kedua musim ini selayaknya tidak menghambat seseorang untuk  melakukan mobilitas, di antaranya berpetualang ke tempat-tempat wisata. Untuk pengendara, khususnya motor, berikut adalah seni berteduh ketika hujan.

Jas Hujan
Sumber: amazon.com

Jas Hujan
Berteduh artinya berlindung. Dengan mamakai jas hujan dapat dikatakan pengendara telah berteduh dalam jas hujan tersebut. Dengan demikian, pengendara dapat melaju di jalan-jalan karena telah berteduh dalam jas hujan yang melekat di tubuh mereka. Selain jas hujan, dapat memakai jaket.

Teras bangunan
Sumber: idea.grid.id

Teras Bangunan
Saat gerimis mulai menyakiti pengendara dalam kelajuan 40 km/jam, segera menepi ke teras bangunan, baik teras musala, warung, toko, atau rumah penduduk. Jika beruntung, motor pengendara dapat dinaungi di teras tersebut.

Jalan
Sumber: gridoto.com

Menyeberang Jalan
Dalam suatu kondisi langka, hujan mungkin turun saat pengendara melalui jalur tanpa bangunan atau tempat berteduh. Maka perhatikan jalur lain yang berlawanan. Jika terdapat semacam bangunan atau tempat berteduh, segera menyeberang dengan hati-hati.

Spidometer menunjukkan kelajuan
Sumber: carreview.id

Tambah Kelajuan
Dalam keadaan langka lainnya, mungkin pengendara melalui jalan-jalan tanpa bangunan atau tempat berteduh. Maka tambah kelajuan untuk menemukan tempat berteduh sesegera mungkin.

Kecelakaan ketika hujan
Sumber: otomotif.tempo.co

Secara garis besar, berteduh sangat penting untuk pengendara. Selain menghindari basah yang dapat menyebabkan masuk angin misalnya, berteduh juga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Saat hujan, jarak pandang akan terbatas, jalan menjadi licin, dan mungkin disertai petir dan angin yang membahayakan.

Posting Komentar

0 Komentar