Kita Sampah yang Dapat Didaur Ulang

Sampah dapat didaur ulang
Sumber: connexionfrance.com

Seorang teman mengirim dua buah artikel dimana saya ada di dalamnya. Isinya menjawab semua pertanyaan yang saya ajukan, semacam pengakuan, dan beberapa kritik yang membuat saya hampir menangis sendirian. Perlu diketahui saya hampir menangis bukan karena kritik-kritik yang dia tuliskan -- sekarang saya lebih kuat sejak dipaksa menduduki sebuah posisi brengsek dimana saya benar-benar direndahkan karena tidak seharusnya duduk di sana -- melainkan karena jawaban-jawaban dan pengakuan yang menunjukkan siapa dan bagaimana dirinya. Sangat mengagumkan.

Dia juga menulis mengenai kata iri. Lantas bagaimana dia menuliskannya, padahal jauh-jauh hari saya selalu iri padanya? Tentang kekuatan, keberanian, uang, dan hubungan sosial yang sulit didapatkan orang-orang semacam saya. Sekarang saya semakin iri saat dia terang-terangan mengakui dirinya sebagai sampah. Dia pun lantang menyingkirkan tulisan berbau sampah bagai pahlawan yang menyelamatkan sebuah kota dari monster-monster mengerikan. Sedangkan saya tidak.

Sebenarnya sampai saat ini saya tidak pernah berpikir bahwa saya sebuah sampah -- hanya selalu berpikir bahwa saya manusia yang tidak berguna, dan  tidak berguna rasanya sangat berbeda dengan sampah. Mungkin karena  saya telah menanamkan sebuah pemikiran bahwa tidak ada yang salah dengan sesuatu bernama sampah. Dalam dunia nyata pun, saya diam-diam mengumpulkan berbagai sampah untuk menciptakan suatu hal baru melalui sampah-sampah tersebut. Nyatanya, sampah selalu dapat didaur ulang. Sesuatu yang busuk kadang berguna -- demikian yang saya percaya -- dan sampah selalu berguna di tangan orang-orang yang tepat.

Kini saya semakin iri dia berani memuliakan dirinya sebagai sampah. Namun, saya menyesal perihal tulisan berbau sampah yang sengaja dilenyapkan agar tidak tercatat dalam sejarah persampahan. Saya kembali ingat mengenai beberapa  novel yang dilenyapkan sebab menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna. Sekarang saya hampir menangis karena merindukan mereka. Tidak seperti tulisan sampah lainnya yang entah kenapa sengaja dicetak di dunia KKN orang itu -- saya sangat malu mengenai hal ini, bahkan saya membenci tulisan itu -- yang dapat saya buka kapan pun di rumah sebagai pengingat menjijikkan agar tidak membuat sampah yang serupa. Sekarang saya tahu, dalam beberapa hal saya mempunyai keberanian yang lebih besar darinya, terutama dalam menghadapi berbagai tulisan sampah yang terus tersimpan sebagai sesuatu yang menjijikkan. Dia dan tulisannya memang sampah, demikian katanya dalam tulisannya sendiri. Namun, dia harus ingat bahwa sampah selalu dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna.

Posting Komentar

0 Komentar